
Bekasi, TasaNews.com – Beton penyangga sebuah tower provider yang dibangun di atas lantai dua sebuah musala di Jalan Mista Raya, Kavling Bumi Indah Sejahtera, RT 08 RW 05, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, ambruk karena tak kuat menahan bebannya yang mencapai puluhan ton.
Dalam peristiwa tower ambruk di Bekasi ini dari tujuh orang pekerja pemasangan menara ini satu orang dikabarkan tewas tertindih beton penyangg. Sementara enam lainnya mengalami luka-luka, dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Menurut Oyo Sunaryo (58) warga sekitar mengatakan, peristiwa itu berawal saat tujuh pekerja pemasangan tower tengah mengerjakan beton tiang penyangga. Namun, diduga karena coran beton yang belum kuat sehingga ambruk dan menimpa para pekerja.
Saat ini Basarnas Kabupaten Bekasi sedang mengatur skema untuk proses evakuasi jasad pekerja yang tewas akibat tertindih beton penyangga tower, yang masih terkendala posisi menara telekomunikasi yang nyaris rubuh ke arah permukiman warga.
Personel Basarnas Unit Siaga SAR Bekasi Boby Yoenartha Putra mengatakan, proses evakuasi jasad korban yang merupakan seorang pekerja pemasangan menara telekomunikasi itu itu membutuhkan alat berat agar bisa menyangga tower yang posisi saat ini sudah miring.
“Ya untuk evakuasi tower runtuh di kavling Bumi Indah, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi kita agak sedikit mengalami kesulitan karena memang posisinya yang sudah miring ke arah rumah warga,” ujar Boby di lokasi evakuasi korban, Senin (27/1/2025).
“Jadi untuk evakuasi kita membutuhkan unit crane untuk menstabilkan tower tersebut,” lanjutnya.
Menurut Boby, pihaknya saat ini berupaya mengevakuasi jasad korban menggunakan metode lain, sambil menunggu kedatangan dua unit crane yang rencananya akan diterjunkan ke lokasi.
“Ya untuk upaya lain saat ini kita akan melakukan pengangkatan menggunakan air lifting bag untuk mengevakuasi korban kita akan upayakan,” tuturnya.
Boby menambahkan crane dibutuhkan untuk menstabilkan posisi tower yang saat ini miring dan nyaris rubuh agar tidak jatuh menimpa permukiman warga,
“Nanti posisi towernya kita angkat menggunakan air lifting bag, dan ditahan agar stabil menggunakan crane,” pungkasnya. (TN/C45)